POLITIK EKONOMI
A.
Latar
Belakang.
Pada awalnya,
orang melakukan kegiatan ekonomi seperti produksi hanya untuk memenuhi
kebutuhannya, dan melakukan barter dengan orang lain untuk mendapatkan barang
lain.
Semakin
berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, serta timbulnya
kesulitan-kesulitan seperti mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki
keinginan yang sama, menentukan nilai komoditi yang diperlukan, melakukan
pembayaran yang tertunda, melakukan transaksi dalam jumlah besar dan lainnya,
maka dibutuhkan sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana.
Dari sinilah
muncul Sistem Perekonomian yang lalu dikembangkan oleh para ahli. Secara umum
terdapat tiga Sistem Perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu :
1.
Sistem
Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalisme)
Dengan adanya
kegiatan ”invisible hand” (tangan-tangan yang tidak kelihatan) yang dicetuskan
oleh ahli Ekonomi, Adam Smith. Sistem ini mengkhendaki kebebasan melakukan
kegiatan ekonomi, dengan seminim mungkin campur tangan pemerintahan.
Karakteristik
Sistem Perekonomian ini adalah :
·
Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga
kerja, kewirausahaan) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
·
Pengambilan keputusan ekonomi bersifat
desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir
oleh mekanisme pasar yang berlaku.
·
Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan
dalam bentuk untama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi
·
Dijalankan oleh Amerika Serikat dan
negara-negara Eropa Barat (yang sistem politiknya liberal-demokratis)
2.
Sistem
Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)
Pencetus ide
mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan
penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu karena ulah para kaum kapitalis.
Karakteristik
Sistem Perekonomian Sosialis adalah :
·
Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai
oleh pihak pemerintah/Negara
·
Rangsangan dan insentif diberikan berupa
meterial dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem
Sosialis terdiri dari :
·
Sistem Sosialis Pasar, dengan karakteristik :
Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar.
·
Sistem Sosialis Terencana (komunis), dengan
karakteristik :
Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana.
3.
Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ini
adalah kombinasi dari ketidaksempurnaan kedua sistem sebelumnya (Liberalisme
dan Sosialis). Pemerintah ikut campur tangan secara aktif dalam kebebasan pihak
swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan adanya campur tangan ini
dapat mengendalikan kehidupan pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya konsentrasi
yang terlalu besar dia tangan satu orang atau kelompok swasta, juga untuk
melakukan stabilisasi perekonomian, mengatur tata tertib serta membantu
golongan ekonomi lemah.
B.
Rumusan
Masalah
Bertolak
dari latar belakang diatas maka kami memiliki rumusan masalah untuk menjadi
acuan kami membuat makalah ini, adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi?
2.
Apa saja sistem ekonomi yang terdapat di Indonesia?
3. Apa pengaruh sistem etatisme di
Indonesia?
4. Mengapa sistem etatisme harus di
tanggulangi di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan.
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mampu mengetahui dan memahami tentang sistem ekonomi.
2.
Mampu mengetahui dan memahami tentang pengaruh sistem ekonomi bagi Negara kita.
3.
Mampu mengetahui tentang cara penanggulangan sistem etatisme di Indonesia.
D. Manfaat Penulisan.
Ketika
kita melakuakan suatu kegiatan maka kita harus memiliki tujuan, adapun selain
memiliki tujuan,kita dalam melakukan suatu pekerjaan atau usaha haruslah
memberian manfaat yang didapat agar usaha yang kita lakukan tidaklah sia-sia.
Maka
dengan pembuatan makalah ini diharapkan:
- Ketika kita telah memahami dan mengetahui dari tentang sistem etatisme diharapkan dalam pengaplikasiannya dapat menghindari masalah yang didapat karena kita telah mengetahui apa saja yang menyebakan kerugian.
- Tentu saja makalah ini disajikan hanyalah sebuah pengantar dan acuan saja unutuk mengetahui sistem etatisme dan sudah tentu masih perlu adanya suatu pembaharuan dan perbaikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI.
Sistem
Perekonomian yaitu cara suatu bangsa atau negara untuk mengaatur kehidupan
ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
B.
MACAM – MACAM SISTEM EKONOMI.
- Sistem Ekonomi Tradisional.
Yaitu
sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai
adat setempat.
Ciri
– cirinya :
- Alat produksi sederhana.
- Jumlah barang atau jasa rendah.
- Produktifitas rendah.
- Masih barter.
- Kegiatan ekonomi umumnya bidang pertanian.
- Masyarakat sulit menerima perubahan.
- Sistem Ekonomi Kapitalis.
Yaitu
sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan
usaha sesuai keinginan dan keahliannya.
Ciri
– cirinya :
- Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi dimana Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba.
- Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan sendiri. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
- Sistem Ekonomi Etatisme/ Sisem Ekonomi Komando.
Sistem
ekonomi etatisme atau sosialis atau sistem ekonomi terpusat ( Government
Planned Economy ) adalah sistem ekonomi yang pengaturan kehidupan ekonominya
secara langsung oleh negara.
Semua
aktivitas, perencanaan, pelaksaanaan, dan pengawasan kegiatan ekonomi dilakukan
oleh pemerintah pusat.
Sistem
ekonomi etatisme banyak dianut oleh negara-negara komunis, seperti Kuba, Korea
Utara, dan negara-negara Eropa Timur.
Sistem
ekonomi etatismememempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·
Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh
Negara.
·
Kegiatan perekonomian diatur dan dikuasai secara
mutlak oleh Negara.
·
Jenis-jenis pekerjaan dalam suatu negara serta
pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
Sistem
ekonomi etatisme mempunyai kebaikan sebagai berikut :
·
Pemerintah mengatur distribusi barang-barang.
·
Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
perekonomian.
·
Tidak ada kesenjangan antara anggota masyarakat.
·
Kemakmuran masyarakat terjamin.
Adapun sistem
ekonomi etatisme mempunyai keburukan sebagai berikut :
·
Potensi, inisiatif, dan kreasi warga masyarakat
tidak berkembang.
·
Hak milik perseorangan tidak diakui.
·
Pada umumnya kemajuan ekonominya lambat.
C.
CARA
MENANGGULANGI SISTEM ETATISME DI INDONESIA.
Pencetus ide
mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan
penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis.
Dalam sistem
ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem
ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni
Sovyet misalnya.
Tahap-tahap
ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah :
·
tahap dimana prinsip ekonominya adalah 'setiap
orang memberi ( kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang
menerima sesuai dengan karyanya.
·
Tahap tersebut berkembang menjadi 'setiap orang
memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut
kebutuhannya' dengan kata lain 'distribusi menurut kebutuhannya' ( Suroso, 1993
).
Dengan
kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah memiliki tiga tugas yang
sangat penting ( Suroso, 1993 ) yakni :
·
Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan
dan serangan negara liberal lainnya.
·
Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh
mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya
atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
·
Mendirikan dan memelihara beberapa institusi
atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan
keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi
biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan
sepenuhnya kepada swasta.
Dengan
terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini
seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan
untuk memperbaiki sistem ini.
Diantara para
ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan
adalah J..M. Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa negara, yang merupakan
suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam
kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagai semua warganya.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN.
-
Sistem ekonomi terdiri atas :
o Ekonomi
Tradisional.
o Ekonomi
Liberal.
o Ekonomi
Sosialis.
o Ekonomi
Campuran.
o Ekonomi
Islam.
-
Indonesia ingin menghapus sistem etatisme.
-
Hal-hal
yang harus di lakukan pemerintah dalam usaha menanggulangi sistem perekonomian
etatisme di Indonesia
:
o Berkewajiban
melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya.
o Melindungi
setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan
oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat
diandalkan.
o Mendirikan
dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat
oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil
sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu,
kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar