Rabu, 11 April 2012

PENANGGULANGAN SISTEM ETATISME DI INDONESIA


POLITIK EKONOMI


 
A.    Latar Belakang.
Pada awalnya, orang melakukan kegiatan ekonomi seperti produksi hanya untuk memenuhi kebutuhannya, dan melakukan barter dengan orang lain untuk mendapatkan barang lain.
Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, serta timbulnya kesulitan-kesulitan seperti mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama, menentukan nilai komoditi yang diperlukan, melakukan pembayaran yang tertunda, melakukan transaksi dalam jumlah besar dan lainnya, maka dibutuhkan sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana.
Dari sinilah muncul Sistem Perekonomian yang lalu dikembangkan oleh para ahli. Secara umum terdapat tiga Sistem Perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu :
1.      Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalisme)
Dengan adanya kegiatan ”invisible hand” (tangan-tangan yang tidak kelihatan) yang dicetuskan oleh ahli Ekonomi, Adam Smith. Sistem ini mengkhendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim mungkin campur tangan pemerintahan.
Karakteristik Sistem Perekonomian ini adalah :
·         Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahaan) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
·         Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.
·         Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk untama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi
·         Dijalankan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat (yang sistem politiknya liberal-demokratis)
2.      Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)
Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu karena ulah para kaum kapitalis.
Karakteristik Sistem Perekonomian Sosialis adalah :
·         Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
·         Rangsangan dan insentif diberikan berupa meterial dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem Sosialis terdiri dari :
·         Sistem Sosialis Pasar, dengan karakteristik :
Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar.
·         Sistem Sosialis Terencana (komunis), dengan karakteristik :
Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana.
3.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini adalah kombinasi dari ketidaksempurnaan kedua sistem sebelumnya (Liberalisme dan Sosialis). Pemerintah ikut campur tangan secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan adanya campur tangan ini dapat mengendalikan kehidupan pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya konsentrasi yang terlalu besar dia tangan satu orang atau kelompok swasta, juga untuk melakukan stabilisasi perekonomian, mengatur tata tertib serta membantu golongan ekonomi lemah.

B.     Rumusan Masalah         
Bertolak dari latar belakang diatas maka kami memiliki rumusan masalah untuk menjadi acuan kami membuat makalah ini, adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi?
2. Apa saja sistem ekonomi yang terdapat di Indonesia?
3. Apa pengaruh sistem etatisme di Indonesia?
4. Mengapa sistem etatisme harus di tanggulangi di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui dan memahami tentang sistem ekonomi.
2. Mampu mengetahui dan memahami tentang pengaruh sistem ekonomi bagi Negara kita.
3. Mampu mengetahui tentang cara penanggulangan sistem etatisme di Indonesia.






D. Manfaat Penulisan.
Ketika kita melakuakan suatu kegiatan maka kita harus memiliki tujuan, adapun selain memiliki tujuan,kita dalam melakukan suatu pekerjaan atau usaha haruslah memberian manfaat yang didapat agar usaha yang kita lakukan tidaklah sia-sia.
Maka dengan pembuatan makalah ini diharapkan:
  • Ketika kita telah memahami dan mengetahui dari tentang sistem etatisme diharapkan dalam pengaplikasiannya dapat menghindari masalah yang didapat karena kita telah mengetahui apa saja yang menyebakan kerugian.
  • Tentu saja makalah ini disajikan hanyalah sebuah pengantar dan acuan saja unutuk mengetahui sistem etatisme dan sudah tentu masih perlu adanya suatu pembaharuan dan perbaikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   DEFINISI.
Sistem Perekonomian yaitu cara suatu bangsa atau negara untuk mengaatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

B.   MACAM – MACAM SISTEM EKONOMI.
  1. Sistem Ekonomi Tradisional.
Yaitu sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai adat setempat.
Ciri – cirinya :
  • Alat produksi sederhana.
  • Jumlah barang atau jasa rendah.
  • Produktifitas rendah.
  • Masih barter.
  • Kegiatan ekonomi umumnya bidang pertanian.
  • Masyarakat sulit menerima perubahan.





  1. Sistem Ekonomi Kapitalis.
Yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya.
Ciri – cirinya :
  • Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi dimana Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
  • Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba.
  • Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan sendiri. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
  1. Sistem Ekonomi Etatisme/ Sisem Ekonomi Komando.
Sistem ekonomi etatisme atau sosialis atau sistem ekonomi terpusat ( Government Planned Economy ) adalah sistem ekonomi yang pengaturan kehidupan ekonominya secara langsung oleh negara.
Semua aktivitas, perencanaan, pelaksaanaan, dan pengawasan kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah pusat.
Sistem ekonomi etatisme banyak dianut oleh negara-negara komunis, seperti Kuba, Korea Utara, dan negara-negara Eropa Timur.


Sistem ekonomi etatismememempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·         Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh Negara.
·         Kegiatan perekonomian diatur dan dikuasai secara mutlak oleh Negara.
·         Jenis-jenis pekerjaan dalam suatu negara serta pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
Sistem ekonomi etatisme mempunyai kebaikan sebagai berikut :
·         Pemerintah mengatur distribusi barang-barang.
·         Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian.
·         Tidak ada kesenjangan antara anggota masyarakat.
·         Kemakmuran masyarakat terjamin.
Adapun sistem ekonomi etatisme mempunyai keburukan sebagai berikut :
·         Potensi, inisiatif, dan kreasi warga masyarakat tidak berkembang.
·         Hak milik perseorangan tidak diakui.
·         Pada umumnya kemajuan ekonominya lambat.

C.   CARA MENANGGULANGI SISTEM ETATISME DI INDONESIA.
Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis.
Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya.


Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah :
·        tahap dimana prinsip ekonominya adalah 'setiap orang memberi ( kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
·        Tahap tersebut berkembang menjadi 'setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya' dengan kata lain 'distribusi menurut kebutuhannya' ( Suroso, 1993 ).
Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah memiliki tiga tugas yang sangat penting ( Suroso, 1993 ) yakni :
·        Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya.
·        Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
·        Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini.
Diantara para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan adalah J..M. Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa negara, yang merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagai semua warganya.

PENUTUP

A.    KESIMPULAN.
-          Sistem ekonomi terdiri atas :
o   Ekonomi Tradisional.
o   Ekonomi Liberal.
o   Ekonomi Sosialis.
o   Ekonomi Campuran.
o   Ekonomi Islam.
-          Indonesia ingin menghapus sistem etatisme.
-          Hal-hal yang harus di lakukan pemerintah dalam usaha menanggulangi sistem perekonomian etatisme di Indonesia :
o   Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya.
o   Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
o   Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar